22. Jajanan Ngrampal, Sragen, Jateng
Ngrampal merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Ngrampal sangat banyak wisata kulinernya. Anda dapat menemukan tempat makan, restaurant, resto, cafe, pusat jajanan khas, dll. Makan siang dan malam yang menyegarkan badan banyak pula terdapat di sana, seperti soto kwali bertebaran di Ngrampal. Soto kuah biasa, sate, tongseng, tengkleng, dan masih banyak pilihan lainnya. Bagi yang belum mengerti Ngrampal, lokasinya berada di jalan Sragen – Banaran, dari Sragen arah ke Jawa Timur.
Ada juga bisa menikmati makanan khas di Pasar Bunder. Dengan menikmati makanan khas Sragen mungkin lamunan anda akan dibawa ke masa lampau yang mungkin telah anda jalani di masa lampau.
Gathot biasa dengan bumbu parutan kelapa. Gambar foto: dok.tpwi.
Ada gathot biasa (tanpa bentuk), maksudnya asli gaplek yang telah tersimpan lama kemudian di rendam, cuci bersih, potong kecil-kecil lalu dikukus. Rasanya gurih kenyil-kenyil, bisa dibumbui dengan parutan kelapa dan garam atau bisa dengan diberi gula. Sangat cocok untuk sarapan pagi atau dihidangkan sebagai cemilan.
Gathot tiwul sebagai menu makan siang atau malam. Gambar foto: dok.tpwi.
Masyarakat Sragen zaman dahulu, gathot dan tiwul merupakan menu utama makan siang dan malam. Umumnya disajikan dengan sayuran bumbu pecel atau sambal tumpang. Mungkin diantara kita belum pernah mencoba. Bila ingin menikmati kelezatan tiwul sambal pecel atau tiwul sambal tumpang, datang ke Sragen. Lihat gambar dalam satu wadah, terdapat tiwul, gathot dan parutan kelapa. Karena menu tersebut bila dimakan sebagai cemilan, cocok dan lezat dengan bumbu kelapa. Bila digunakan untuk makan siang, cocok dan lezat dengan sayuran bumbu sambal pecel dan tumpang, sedang lauknya bisa saja dengan empal atau ayam goreng.
Gathot bunder. Gambar foto: dok.tpwi.
Ini juga gathot Sragen. Gathot ini lebih familier dan telah dikenal masyarakat Sragen dan sekitarnya. Karena Gathot yang satu ini banyak di jual di pasar-pasar wilayah Sragen terutama di Pasar Bunder. Gathot ini bisa tahan lama dan umumnya orang dari luar kota belanja sebagai oleh-oleh. Gathot ini bisa dipotong-potong dan digoreng dibumbui dengan bawang serta garam atau bumbu lainnya. Namanya gathot goreng. Gathot ini juga bisa dimasak dengan bumbu kelapa parut dan gula jawa. Potong kecil-kecil, dicampur dengan parutan kelapa dan gula jawa, lalu di kukus. Makanan ini di Sragen namanya Kicak. Dahulu, kicak Sragen sangatlah terkenal yang berjualan namanya pak Min di depan stasiun kota Sragen. Sayang sepeninggal beliau, tak ada lagi yang berjualan Kicak. Bila ingin merasakan kelezatan makanan yang bernama Kicak, boleh masak sendiri. Anda akan merasakan kelezatan makanan kicak yang tiada tara.
Rengginan tiwu. Gambar foto: dok.tpwi.
Apakah anda pernah merasakan kelezatan makanan rengginan tiwul. Kalau bukan orang Sragen, kami yakin, anda tidak pernah merasakannya. Walaupun jenis makanan ini telah dijual di pasar-pasar di daerah Sragen, tetapi belum banyak diketahui oleh masyarakat luar. Masyarakat Sragen biasa menikmati makanan ini sembari minum teh atau kopi sehabis pulang kerja. Masyarakat Sragen juga biasa menyajikan untuk cemilan dan suguhan kepada teman dan kerabat yang datang bertamu. Rasanya gurih khas singkong. Bila kita sudah mengunyahnya, tidak mau lepas untuk mengambilnya kembali, hingga sampai toples kosong. Karena lezatnya, tidak terasa bila toples yang berisi rengginan tiwul telah ludes. Cobalah belanja ke pasar Bunder dan borong semua yang ada. Pasti anda akan ketagihan.
Tahu goreng khas Sragen. Gambar foto: dok.tpwi.
Masih di Pasar Bunder, di sana juga ada warung yang menjual tahu goreng khas Sragen. Walau makanan ini memasyarakat dan digemari, namun sudah jarang ditemukan. Tahu goreng rasanya gurih dan lezat. Biasa dimakan sebagai cemilan dan suguhan untuk para tamu yang bertandang ke rumah.
23. Warung Makan Jurug.
``Inilah situasi warung makan Jurug. Sebuah warung makan yang masih menyajikan menu khas Sragenan. Di sini masih dijajakan makanan seperti tiwul, gemblong, dan makanan khas lainnya. Selain itu, warung makan Jurug juga menyajikan berbagai menu masakan khas jawa. Dari luar, warung ini tampak sederhana dan tidak seperti layaknya rumah makan. Namun begitu anda masuk, akan terasa kenyamanannya. Anda bisa menggunakan yang model lesehan agar terlihat santai, ataupun duduk di atas kursi. Di bawah ini adalah tiwul dan gemblong yang juga disajikan di sana.
24. Sate Kambing Sigeulis Ngarum
Tempat makan Ngrampal, restoran ngrampal, resto ngrampal, cafe ngrampal, rumah makan ngrampal, pusat oleh oleh ngrampal, jajanan khas ngrampal, kafe ngrampal, warung makan ngrampal, restaurant ngrampal, tempat makan di ngrampal, restoran di ngrampal, resto di ngrampal, cafe di ngrampal, rumah makan di ngrampal, pusat oleh oleh di ngrampal, jajanan khas di ngrampal, kafe di ngrampal, warung makan di ngrampal, restaurant di ngrampal.
25. SOTO GIRIN
Warung Soto ini memang memang telah terkenal sejak dahulu kala. Hingga pak Girin sendiri telah mendahului kita. Kini usaha itu telah dilanjutnyakan oleh anak-cucunya. Kuah soto yang disajikan terasa sangat segar beraroma khas kuali dan dengan menggunakan perapian arang kayu. Masyarakat kota Sragen sudah merasa tidak asing lagi.
Pada saat lebaran tiba, lonjakan pengunjung sangat dahsyat. Rahasianya terletak pada cara memasak, yang tidak pernah di rubah dari sejak warung ini didirikan oleh Bapak Girin. Soto dimasak menggunakan kuali yang terbuat dari tanah liat dan menggunakan kayu bakar sebagai perapianya.
Kini soto Girin telah membuka cabang di daerah Karangannyar dan Solo.
- Kuliner Bu Djar
Rumah Makan Bu Djar, baru berdiri di Sragen pada tahun 2008 dan sudah dikenal banyak orang. Namun telah dikenal dan banyak dikunjungi orang. Hal ini terbuktikan oleh pengunjung yang selalu memadati rumah makannya. Hj. Siti Faizah, SE., atau yang dikenal dengan Bu Djar, pemilik rumah makan mengaku bahwa rumah makannya menyediakan masakan khas Jawa mengingat mayoritas masyarakat Sragen adalah orang Jawa.
Meski semula ditujukan pada pecinta kuliner dari masyarakat Sragen, ternyata penikmat masakan R.M. Bu Djar, tidak hanya warga Sragen saja namun juga para pelancong dari luar kota yang kebetulan melewati Jalan Raya Sukowati, No. 470 kota Sragen.
Harga makananpun cukup murah dan bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Ditambah pelayanan yang cepat dan sopan, tanggap dalam melayani para tamunya. Membuat kita semua kangen dan ingin datang lagi. Pelanggan RM. Bu Djar, dari berbagai kalangan, termasuk para pejabat di Sragen. Bu Djar juga melayani pesanan dan cathering untuk event-event besar.
Beberapa selebritis kondang pun pernah singgah di RM. ini untuk menimati citarasa masakan bu Djar seperti Cak Nun, Rieke Diah Pitaloka, group band LETTO, dan lain sebagainya.
Rumah Makan Bu Djar buka mulai jam enam pagi, dan tutup pada pukul empat sore. Para pelanggan akan dimanjakan dengan disediakannya tempat baru di sebelah RM. Mereka yang berkunjung boleh memilih tempat, baik di tempat yang lama atau baru. R.M. Bu Djar yang baru seringkali dipilih karena situasi dan bentuk rumah makannya memang mengasyikkan, seperti rumah joglo yang dilengkapi dengan gazebo-gazebo untuk makan lesehan. Menu khas R.M. Bu Djar yang baru ini, menyediakan berbagai macam olahan ayam kampung goreng atau panggang, ikan panggang atau goreng, soto ayam atau daging sapi.
- Tengkleng & Sate Kambing Mas Mitro
Sate kambing yang punya reputasi di kota Sragen adalah Sate Kambing Mas Mitro. Meski nama kedainya sate kambing, tapi hidangan yang banyak dicari para pengunjungnya justru hidangan tengkleng. Padahal hidangan ini merupakan menu pelengkap yang ada di kedai ini. Tengkleng sebetulnya lebih mirip dengan gulai. Berkuah santan dengan bumbu rempah yang cukup kuat dan bahan isinya iga kambing yang dipotong sepanjang 5-10 cm. Iga yang digunakan untuk membuat tengkleng berasal dari kambing yang masih muda.Umumnya berusia di bawah satu tahun, untuk mendapatkan rasa yang lebih enak.
Biasanya satu porsi tengkleng berisi 12 potong iga. Di sini juga menyediakan tongseng dari daging kambing, pipi, lidah, tulang, kikil dan jerohan kambing.Jika mendekati hari libur atau lebaran, kedai ini menyediakan kambing hingga 2-3 ekor. Kedai ini berada di daerah Beloran, tepatnya di Jl. Raya Sukowati 117 sebelahnya dealer motor Harapan Utama. Biasanya mereka mulai melayani pelanggangnya setiap hari jam 9 pagi hingga jam setengah 10 malam.
- Jajanan Khas Sragen, Mbah Rajak
Sragen, ternyata juga kaya akan makanan tradisional. Salah satunya adalah makanan khas yang diproduksi oleh Mbah Sumodiharjo yang lebih akrab dipanggil Mbah Rajak. Beliau jualan aneka macam makanan tradisional, seperti Jenang, prasikan, wajik, jadah, dan aneka lauk-pauk.
Lokasinya di pasar Bunder, selain itu, mbah Rajak juga melayani pembeli yang langsung datang ke rumah. Warungnya di pasar tidak pernah sepi pembeli. Tidak jarang pembeli dari luar daerah menyerbu makanan khas Sragen buatan mbah Rajak sebagai oleh-oleh.
Jenang dodol buatannya dijual Rp 20.000 per kilo, sedangkan prasikan dan wajik dijual dengan harga Rp 25.000 per kotak. Selain di jual kiloan, makanan tersebut juga dapat dibeli sesuai dengan harga yang diinginkan.
Mbah Rajak mengawali usahanya sebagai pedagang jenang sekitar tahun 1968 dengan 10 orang pekerja. Setiap hari menghabiskan bahan baku berupa beras ketan sebanyak 40 kg. Beliau tinggal di Jl. Kampar No. 7 Rt 03 Rw XI Cantel Wetan, Kelurahan Sragen Tengah.
- BOTHOK MERCON
Rasa pedas yang amat sangat saat pertama kali menyantap bothok mercon. Bagi pecinta masakan bercita rasa pedas, bothok ikan patin akan membuat ketagihan. Apalagi bila ditemani dengan teh manis yang panas. Namun bagi anak muda biasanya lebih menyukai ditemani dengan es teh.
Kebanyakan penikmat bothok mercon akan menghabiskan 2 hingga 3 gelas minuman untuk mengimbangi rasa pedas yang serasa melekat di lidah.
Bothok yang berlabel “Mercon” hanya dapat dijumpai di Sragen. Tepatnya di di dusun Tenggak, Desa Nglombo, Kecamatan Sidoharjo dekat jembatan Nggawan. Untuk mendapatkan citarasa pedas, dibutuhkan empat kilo gram ikan patin dibumbui lombok sebanyak 1 kilogram. Setiap kilogram ikan patin dapat diolah menjadi 9 bungkus. Dalam sehari rata-rata dapat disajikan 144 bungkus. Ingin mencoba, silakan datang ke dusun Tenggak. Anda juga bisa memesanan untuk dibawa pulang, atau dalam acara-acara tertentu. Setiap hari pesanan berkisar 50 hingga 100 bungkus. Harga perbungkus hanya Rp. 3.500,-. Murah kan?
- Trancam Mbah Pin
Mendengar kata trancam, anda pasti langsung memikirkan kelezatan bumbu sambal kelapa muda dan kesegaran sayurannya. Warung Trancam ini menyajikan trancam khas Sragen, dan buka sore hari menjelang petang dan menyajikan trancam dengan lauk serba bakar yang menarik para pecinta kuliner.
Penyajian trancam saat dihidangkan dengan lauk tempe bacem/bakar, tahu bacem/bakar, paru bacem/bakar, kikil bacem/bakar, usus bacem/bakar maupun ayam bacem/bakar membuat pecinta kuliner ingin mengulang dan datang lagi. Apalagi masakannya khas Jawa Tengah, yang selalu menjadi target yang harus dicoba.
Harga ekonomis dan rasa segar mendorong pengunjung singgah ke warung mbah Pin yang berada di utara poltas Sragen. Warung makan ini buka setelah maghrib dan biasanya sudah habis pada pukul 21.00 WIB.
- PRASMANAN PONDOK PADI
Semua makanan di Rumah Makan Pondok Padi adalah organik. Masakannya enak. Tempatnya dingin, asik. Ada taman bermain kecil cocok buat anak2. Nasinya mantap, beras organik. Pada saat-saat tertentu, sering kelebihan pengunjung, seperti pada bulan Romadhon saat buka puasa. Gaya Hidup sehat dan sukses: menu makanan sehat "makanan sehat organik". Terkenal dengan gurame goreng dan ayam sangit dan nasi organiknya.
31, RUMAH MAKAN WISANGGENI
Rumah makan Wisanggeni berlokasi di Jln. Solo – Masaran.
- Semangka dan Waluh
Banyak dijajakan di warung warung buah pinggir jalan, tepatnya di jalan raya Sragen – Masaran, seperti waluh, semangka, Bligo (labu) dan hasil pertanian lain sesuai musimnya. Dengan harga murah meriah. Waluh merupakan tanaman khas petani Sragen. Dahulu, waluh oleh masyarakat disimpan untuk persediaan makan bila musim paceklik (saat mahal-mahalnya pangan). Karena waluh bisa disimpan hingga lebih dari satu tahun.
- Paguyuban Nglaras Rasa
Jadi jangan takut kelaparan di Sragen, banyak tempat-tempat kuliner yang bisa membuat lidah kita bergoyang tanpa henti. Di Jln. Raya Masaran – Sragen terdapat banyak sekali rumah makan yang akan memanjakan lidah kita. Di jalan ini pula terdapat deretan rumah makan juga yang dinamakan Paguyuban Nglaras Rasa. Di sini kita banyak ditawarkan berbagai pilihan menu, mulai makanan khas hingga makanan modern, ada sate, gulai, tongseng, soto, bakmi jawa, hingga steak. Ada pula rumah makan yang menyediakan menu khas Sragen yaitu Menu Iwak Loh (ikan air tawar hasil tangkapan sungai), seperti wader, kutuk (ikan gabus), saga (bentuknya seperti lele tetapi lebih besar, putih, dan banyak dagingnya), nggaringan (bentuknya seperti lele tetapi lebih kecil, dan putih), yang disajikan di warung bu Manyul.
- Sate Kambing Mungkung
- Ayam-ayam Resto
- Kedai BBQ dan Restoran Asia
Sragen.
- Bebek Goreng H. Slamet Sragen
Jl. Raya Sukowati (Barat RSUD)
Sragen, Jawa Tengah 57200
Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar